John Terry dikenal sebagai salah satu bek terbaik dalam sejarah sepak bola Inggris. Ia menjadi simbol loyalitas di Chelsea dan kapten yang dihormati di lapangan. Namun, ada bab kelam dalam kariernya yang sulit dilupakan: skandal perselingkuhan yang mencoreng namanya.
Pada 2010, media Inggris dikejutkan oleh kabar bahwa Terry menjalin hubungan dengan Vanessa Perroncel. Ia adalah mantan pasangan Wayne Bridge, rekan setimnya di Chelsea dan Timnas Inggris. Hubungan ini menimbulkan kegaduhan besar di ruang ganti dan memecah kepercayaan antar pemain.
Federasi Sepak Bola Inggris (FA) langsung mengambil langkah tegas. Terry dicopot dari jabatan kapten timnas menjelang Piala Dunia 2010. Meski tetap masuk skuad, kondisi internal tim menjadi tidak stabil. Wayne Bridge memilih mundur demi menghindari konfrontasi.
Di level klub, Terry tetap tampil solid bersama Chelsea. Ia terus memimpin pertahanan The Blues dengan konsistensi tinggi. Namun, di mata publik, citranya sebagai pemimpin teladan mulai memudar. Skandal itu menciptakan kesan bahwa Terry gagal menjaga kehormatan sebagai sosok panutan.
Yang menarik, Terry tidak pernah memberikan pernyataan panjang soal skandal tersebut. Ia memilih diam dan fokus menunjukkan kualitas di lapangan. Sikap ini dianggap tegas oleh sebagian, namun oleh yang lain dianggap menghindari tanggung jawab.
Meski badai kritik menerpa, Terry tetap bertahan sebagai pilar Chelsea hingga pensiun. Tapi kisah ini tetap melekat dalam narasi kariernya. Ia adalah legenda klub yang juga pernah membuat kesalahan besar di luar lapangan.
Skandal ini menjadi pelajaran penting dalam dunia olahraga. Bahwa reputasi seorang atlet tak hanya ditentukan oleh performa, tapi juga sikap pribadi dan tanggung jawab moralnya. John Terry adalah bukti bahwa satu keputusan buruk bisa mengguncang seluruh pencapaian hebat.
