Florian Wirtz resmi memilih Liverpool sebagai pelabuhan barunya, menolak dua raksasa Eropa sekaligus: Bayern Munich dan Manchester City. Keputusan pemain muda Jerman ini cukup mengejutkan, mengingat Bayern dan City menawarkan peluang trofi lebih besar serta keunggulan finansial.
Namun, bagi Florian Wirtz, pilihan ini bukan soal uang semata. Dalam wawancaranya, gelandang 21 tahun itu menekankan bahwa faktor utama keputusannya adalah proyek jangka panjang yang ditawarkan Liverpool, serta peran yang akan ia jalankan di bawah pelatih baru Arne Slot.
“Saya ingin berkembang secara alami. Di Liverpool, saya tidak hanya jadi bagian dari tim, tapi punya peran yang jelas di masa depan,” ujar Wirtz.
Di Bayer Leverkusen musim lalu, Florian Wirtz tampil cemerlang dengan 18 gol dan 19 assist di semua kompetisi. Ia menjadi pemain kunci dalam keberhasilan tim asuhan Xabi Alonso meraih gelar Bundesliga pertama mereka. Dengan performa sebaik itu, tak heran banyak klub papan atas Eropa meminatinya.
Manchester City sempat mengajukan pendekatan lewat Pep Guardiola, yang mengagumi gaya bermain Wirtz yang dinamis dan cerdas. Sementara Bayern Munich juga menawarkannya posisi penting di lini tengah sebagai regenerasi dari Thomas Müller.
Meski tergiur, Wirtz memilih bersabar dan fokus pada lingkungan yang bisa mendukung pertumbuhan pribadinya. Liverpool dianggap sebagai tempat yang seimbang antara ekspektasi dan pengembangan talenta muda.
Arne Slot disebut menjanjikan peran sentral bagi Wirtz di lini serang. Sang pelatih ingin membangun ulang identitas Liverpool pasca-era Jürgen Klopp, dan Wirtz dipercaya bisa menjadi motor kreativitas di lini tengah.
Keputusan ini membuat banyak fans Liverpool antusias. Mereka menyambut Wirtz sebagai pembelian potensial terbaik sejak kedatangan Luis Díaz. Dengan usia muda dan pengalaman bermain di level tertinggi, Wirtz diharapkan bisa jadi sosok penting The Reds dalam beberapa tahun ke depan.
Kini tinggal menunggu, apakah keputusan berani Florian Wirtz membuahkan hasil manis bersama Liverpool. Yang jelas, ia sudah memilih jalannya sendiri.