
Piala Dunia Antarklub pertama kali digelar pada tahun 2000. Turnamen ini mempertemukan juara dari setiap benua. Tujuannya sederhana: mencari klub terbaik di dunia. Format ini menggantikan Piala Interkontinental yang hanya melibatkan juara Eropa dan Amerika Selatan.
Dominasi Klub Eropa di Piala Dunia Antarklub
Sejak pertengahan 2000-an, klub Eropa mendominasi ajang ini. Setelah beberapa gelar diraih oleh tim Brasil seperti Corinthians dan São Paulo, giliran raksasa Eropa unjuk gigi. Barcelona, AC Milan, Real Madrid, dan Bayern München mulai merajai turnamen.
Sejak 2013, semua gelar jatuh ke tangan klub Eropa. Tidak ada satu pun tim non-Eropa yang mampu juara. Hal ini menunjukkan keunggulan taktik, sumber daya, dan kualitas pemain di Eropa.
Real Madrid menjadi tim tersukses di turnamen ini. Hingga 2023, mereka telah meraih lima gelar. Barcelona membuntuti dengan tiga trofi. Kesenjangan antara klub Eropa dan dari benua lain pun semakin nyata.
Cristiano Ronaldo: Pencetak Gol Terbanyak
Cristiano Ronaldo menjadi ikon Piala Dunia Antarklub. Ia memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak dengan 7 gol. Rekor itu dicetak saat membela Manchester United dan Real Madrid.
Ronaldo juga satu-satunya pemain yang menjuarai turnamen ini bersama dua klub berbeda. Prestasi itu menegaskan statusnya sebagai pemain besar di level internasional.
Pep Guardiola: Raja Strategi di Turnamen Ini
Pep Guardiola menjadi pelatih tersukses dalam sejarah Piala Dunia Antarklub. Ia mengoleksi tiga gelar: dua bersama Barcelona (2009, 2011) dan satu bersama Manchester City (2023).
Gaya bermain posisional yang ia usung terbukti ampuh. Tim asuhannya selalu tampil dominan dan atraktif di ajang ini.